Tuesday, June 20, 2017

Urutan Peringkat Turnamen FIFA Piala Konfederasi

20 Juni, 2017

Bagi yang sedang menyaksikan langsung pertandingan Piala Konfederasi 2017 di Rusia, mungkin bagi penggemar tim Brasil anda pasti kecewa untuk pertama kalinya nggak ikut turnamen sejak tahun 1997 sampai sekarang nggak pernah absen ikut turnamen kompetisi yang merupakan cikal bakal pemanasan sebelum penyelenggaraan Piala Dunia. Mungkin bagi penggemar sepak bola yang nggak tahu bagaimana awal penyelenggaraan turnamen tersebut, Oh ya! gue kali ini membahas peringkat Turnamen Piala Konfederasi mulai dari yang terbawa sampai terbaik. Karena turnamen Piala Konfederasi kali ini yang 10, maka inilah 9 peringkat turnamen terbaik yang awalnya bernama King Fahd.

9. 1992 King Fahd, Arab Saudi

   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuopHWxPVAUcBL1KL92wYc2C-JW9haWz1AUEOcjWcPimpdh7CyEuby-xsk0CUwcerIt51QOfCGmy7GTbdzQNG51GnJ3JtySdfT7d4AitVvrrUYPgzW13rX5yct9y8jZGt-1-vEos2IR2o/s1600/saudi+arg+12.jpg

Turnamen yang mengawali segalanya, diawali dengan keinginan Raja Arab Saudi untuk menyelenggarakan turnamen Sepak Bola bagi Juara di Benua masing-masing. Diikuti oleh 4 Negara, Tuan Rumah Arab Saudi (Piala Asia 1988), Argentina (Copa America 1991), Amerika Serikat (Piala Emas 1991) dan Pantai Gading (Piala Afrika 1992). Argentina yang diperkuat Batistuta, Ruggeri dan Simeone menjadi Juaranya dengan mengalahkan Tuan Rumah Arab Saudi dengan skor 3-1. Sedangkan Amerika Serikat meraih Juara Ketiga mengalahkan Pantai Gading 5-2. Alasan utama turnamen ini berada di peringkat terbawah dikarenakan turnamen King Fahd menggunakan sistem gugur dengan 4 pertandingan yang diselenggarakan. Gabriel Batistuta dari Argentina dan Bruce Murray menjadi Top Skorer dengan 2 Gol.

8. 1995 King Fahd, Arab Saudi

https://bt.bmcdn.dk/media/cache/resolve/image_1240/image/86/865007/12918898-1-king-fahd-cup57745111.jpg

Untuk kali kedua diselenggarakan di Arab Saudi, tetapi kali ini pesertanya bertambah menjadi 6 diantaranya Arab Saudi (Host), Argentina (Copa America 1993), Meksiko (Piala Emas 1993), Nigeria (Piala Afrika 1994), Denmark (Piala Eropa 1992), dan Jepang (Piala Asia 1992). Turnamen dibagi dua grup masing-masing 3 negara, bagi Juara Grup langsung masuk final sedangkan peringkat kedua memperebutkan Juara Ketiga. Tim "Dinamit" Denmark yang diperkuat Laundrup bersaudara (Brian dan Michael) dengan performa mengejutkan menjadi Juara dengan mengalahkan Juara bertahan Argentina dengan skor 2-0. Meksiko merebut Juara Ketiga dengan mengalahkan Nigeria lewat Adu Penalti 5-4 setelah imbang 1-1 dengan Luis Garcia menjadi Top Skorer dengan 3 Gol.

7. 2001 Piala Konfederasi, Korsel dan Jepang

http://u.goal.com/288300/288358hp2.jpg

Untuk pertama kalinya turnamen Piala Konfederasi dilakukan di 2 negara dimana Korea Selatan dan Jepang merupakan Tuan Rumah Piala Dunia 2002. Peserta diikuti 8 negara yang terdiri dari Korea Selatan (Host), Jepang (Host dan Piala Asia 2000), Brasil (Copa America 1999), Kamerun (Piala Afrika 2000), Kanada (Piala Emas 2000), Prancis (Piala Eropa 2000), Australia (Piala Oceania 2000) serta Meksiko sebagai Juara bertahan. Prancis menjadi Juara setelah di Final mengalahkan Tuan Rumah Jepang 1-0, sedangkan Australia meraih juara ketiga mengalahkan Brasil dengan skor 1-0. Terpilihnya Korea Selatan dan Jepang menjadi Tuan Rumah Piala Konfederasi sebagai antisipasi persiapan menjadi Tuan Rumah tahun 2002, disinilah awalnya meskipun pada saat itu belum dianggap FIFA.

6. 2003 Piala Konfederasi, Prancis

 https://athlet.org/jdd/public/documents/athlet/football/games/460x276/19611.jpg 

Turnamen yang mengubah selamanya, Prancis yang merupakan juara bertahan kali ini menjadi tuan rumah Piala Konfederasi 2003. dengan peserta Prancis (Host dan Piala Eropa 2000), Kolombia (Copa America 2001), Kamerun (Piala Afrika 2002), Amerika Serikat (Piala Emas 2002), Jepang (Piala Asia 2000), Brasil (Piala Dunia 2002), Turki (Juara ketiga Piala Dunia 2002) dan Selandia Baru (Piala Oceania 2002). Turnamen penyelenggaraan kali ini dikritik karena memakan korban dimana pemain Kamerun, Marc Vivien Foe meninggal dunia ketika mendadak tak sadarkan diri saat pertandingan Semifinal antara Kamerun lawan Kolombia. Untuk menghormati Foe, Pemain Prancis dan Kamerun berfoto bersama usai pertangan Final dimana Prancis menjadi Juara mengalahkan Kamerun 1-0 lewat perpanjangan waktu melalui gol Thienry Henry yang menjadi Top Skorer dengan 4 gol. Sedangkan Turki menjadi juara ketiga mengalahkan Kolombia 2-1. Keberhasilan Prancis menjuarai Piala Konfederasi mengobati luka akibat kegagalan di Piala Dunia 2002 dimana Prancis secara mengejutkan tersingkir dari penyisihan grup dimana Prancis berstatus Juara bertahan Piala Dunia 1998.

5. 2009 Piala Konfederasi, Afrika Selatan

http://newsimg.bbc.co.uk/media/images/45983000/jpg/_45983845_brazil_512.jpg

Untuk pertama kalinya turnamen Piala Konfederasi diselenggarakan di Afrika dimana Afrika Selatan menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2010, turnamen yang terdiri dari Brasil (Copa America 2007), Amerika Serikat (Piala Emas 2007), Spanyol (Piala Eropa 2008), Mesir (Piala Afrika 2006 dan 2008), Irak (Piala Asia 2007), Selandia Baru (Piala Ocenia 2008) serta Juara Piala Dunia 2006 Italia. Brasil yang diperkuat Kaka, Luis Fabiano serta Kapten Lucio mempertahankan gelar Piala Konfederasi setelah mengalahkan Amerika Serikat dengan skor 3-2. Amerika Serikat tampil mengejutkan setelah lolos dramatis di penyisihan grup mengalahkan Spanyol di Semifinal 2-0 lewat gol Altidore dan Dempsey. Peserta kali juga merasakan suara terompet Vuvuzela yang terkenal berisik menyulitkan pelatih selagi memberi instruksi kepada pemainnya. Kemenangan Brasil juga menjadikan tim samba mengoleksi gelar piala Konfederasi sebanyak 3 kali serta Luis Fabiano menjadi pencetak gol terbanyak dengan 5 gol.

4. 1997 Piala Konfederasi, Arab Saudi

http://img.fifa.com/mm/photo/archivedtournament/summaries/52/67/50/526750_xbig-lnd.jpg


FIFA kali ini mengambil alih penyelenggaraan Turnamen Piala Raja Fahd dan menggantinya menjadi Piala Konfederasi. Masih di Arab Saudi dimana peserta Turnamen kali bertambah menjadi 8 dimana Brasil untuk pertama kalinya ikut turnamen sebagai Juara Piala Dunia 1994 setelah tampil impresif di Copa America 1997, kemudian diikuti oleh Uruguay (Copa America 1995), Meksiko (Piala Emas 1996), Afrika Selatan (Piala Afrika 1996), Arab Saudi (Host dan Piala Asia 1996), Australia (Piala Oceania 1996), Uni Emirat Arab (Runner-up Piala Asia 1996) dan Republik Ceko. Jerman yang merupakan Juara Eropa 1996 menolak ikut turnamen sehingga digantikan Republik Ceko yang merupakan Runner-Up Piala Eropa 1996. Brasil menjadi Juara dengan membantai Australia 6-0 di Final lewat Hattrick Romario dan Ronaldo, sedangkan Republik Ceko merebut Juara Ketiga mengalahkan Uruguay dengan skor 1-0. Gelar Juara Brasil semakin lengkap dengan pemainnya Romario menjadi Top Skorer dengan 7 gol. Tim Australia yang menjalani debutnya di turnamen kali ini tampil mengejutkan dengan lolos ke final setelah mengalahkan Uruguay lewat perpanjangan waktu dengan sistem golden goal pertama kali lewat Harry Kewell. Turnamen tersebut juga menunjukkan superiortas Brasil sebagai tim terbaik turnamen tersebut.

3. 1999 Piala Konfederasi, Meksiko

https://terrifictop10.files.wordpress.com/2013/06/mexico-confed-cup-champs.jpg

Untuk pertama kalinya Piala Konfederasi di luar Arab Saudi setelah sebelumnya dinamai King Fahd. Meksiko menjadi tuan rumah pertama kali di Benua Amerika diikuti peserta Brasil (Copa America 1997), Arab Saudi (Piala Asia 1996), Mesir (Piala Afrika 1998), Selandia Baru (Piala Oceania 1998), Amerika Serikat (Runner-up Piala Emas 1998), Bolivia (Runner-Up Copa America 1997) serta Jerman (Piala Eropa 1996). Jerman yang sebelumnya menolak ikut turnamen sebelumnya kali ini ikut untuk pertama kalinya. Sayang, debut perdana Jerman berakhir dengan kekalahan telak 0-4 oleh Brasil dan tersingkir di putaran pertama setelah dikalahkan Amerika Serikat 0-2 setelah sebelumnya sempat menang atas Selandia Baru 2-0. Pada partai Semifinal tuan rumah Meksiko lolos ke Final setelah menang atas rivalnya Amerika Serikat 1-0 lewat gol Blanco pada perpanjangan waktu, sedangkan Brasil dengan bintangnya Ronaldinho menang besar setelah mengalahkan Arab Saudi dengan skor terbesar saat itu 8-2. Pada perebutan juara ketiga, Amerika Serikat mengalahkan Arab Saudi 2-0 sekaligus membalas dendam kekalahan tahun 1992 dimana Amerika Serikat dikalahkan Arab Saudi 0-3. Turnamen ini merupakan akhir kiprah bagi Arab Saudi selama keiikut sertanya di Piala Konfederasi. Di Partai Final, Meksiko menantang juara bertahan Brasil dimana Meksiko yang diperkuat Blanco, Marquez dan Campos mengkandaskan harapan Brasil dengan skor 4-3. Meskipun begitu, Ronaldinho bersama Blanco menjadi Top Skorer Piala Konfederasi dengan 6 gol serta memimpin daftar perolehan top skorer Piala Konfederasi sepanjang masa.

2. 2005 Piala Konfederasi, Jerman

 http://static.goal.com/288400/288419.jpg

Setelah sebelumnya dikritik akibat kematian Foe pada turnamen sebelumnya, FIFA kali mengatakan bahwa Piala Konfederasi akan diselenggarakan 4 tahun sekali dimulai tahun 2005. Jerman yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006 menjadi hostnya, segrup dengan Australia (Piala Oceania 2004), Tunisia (Piala Afrika 2004), Argentina (Runner-Up Copa America 2004 dan Olimpiade 2004). Untuk Grup B terdiri dari Brasil (Copa America 2004), Yunani (Piala Eropa 2004), Meksiko (Piala Emas 2003), dan Jepang (Piala Asia 2004). Bisa dibilang Turnamen Piala Konfederasi tahun kali ini merupakan salah satu yang terbaik dan Jerman memanfaatkan turnamen ini sebagai unjuk kekuatan tim panzer setelah kegagalan pada Piala Eropa 2004. Pada partai semifinal ulangan final 2002 antara Jerman dengan Michael Ballack melawan Brasil dengan bintangnya Ronaldinho, Kaka dan Adriano dengan kemenangan Brasil atas Jerman 3-2. Partai semifinal lainnya Argentina ke final setelah menang lewat adu penalti atas Meksiko 5-4 setelah imbang 1-1. Untuk pertama kalinya sistem Golden Goal dihapus dalam perpanjangan waktu apabila tim mencetak gol pertandingan masih dilanjutkan setelah gol. Jerman akhirnya berhasil merebut juara ketiga dengan mengalahkan Meksiko dengan skor 4-3. Pada partai Final yang merupakan ulangan Final Copa America 2004, Brasil mengalahkan Argentina 4-1 dengan Adriano sebagai pencetak gol terbanyak dengan 5 gol.

1. 2013 Piala Konfederasi, Brasil

https://www.sikids.com/sites/default/files/sikids/pages/images/cms/imce/users/dantec/2013/07/brazil-confederations-cup-2013.jpg

Inilah pemenang terbaik turnamen Piala Konfederasi sepanjang masa. Mengapa dikatakan terbaik? pertama, jumlah gol di Piala Konfederasi 2013 lebih banyak dari sebelumnya dengan 68 gol, lebih banyak dari tahun sebelumnya 2005(56), 1999(55), 1997(52). Kedua, setiap pertandingan apapun di Piala Konfederasi tak pernah bosan dan enak ditonton. Terakhir, Brasil yang meupakan Juara bertahan, pemegang gelar terbanyak, menjadi tuan rumah sebagai pemanasan menjelang Piala Dunia 2014. Brasil sebagai tuan rumah diikuti Jepang (Piala Asia 2011), Meksiko (Piala Emas 2011), Italia (Runner-Up Piala Eropa 2012), Spanyol (Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012), Uruguay (Copa America 2011), Nigeria (Piala Afrika 2013) serta tim debutan Tahiti (Piala Oceania 2012). Sejak awal penyisihan grup hingga final, 8 peserta tampil menyajikan laga yang atraktif, selain itu Turnamen tersebut juga merupakan arena bagi 4 tim favorit Brasil, Italia, Uruguay dan Spanyol karena sudah diprediksi lolos ke semifinal. Meskipun begitu, 4 tim lainnya tetap menunjukkan perlawanannya seperti Jepang tampil menawan meskipun kalah 3-4 dari Italia, Meksiko yang kerap menyulitkan Brasil dan Italia. Tahiti benar-benar menjadi bulan-bulanan tim lawannya Nigeria 1-6, Spanyol 0-10, serta Uruguay 0-8. Bagi Tahiti, mencetak gol ke gawang lawan merupakan emosional tersendiri yang dirasakan tim Tahiti. Nigeria yang tampil menarik. Pada Partai Semifinal, Brasil lolos ke final mengalahkan Uruguay 2-1, Spanyol menang atas Italia lewat adu penalti 7-6 yang merupakan laga ulangan Final Piala Eropa 2012. Pada perebutan ketiga Italia menang atas Uruguay lewat adu penalti 3-2 setelah imbang 2-2. Pada Partai Final antara Brasil melawan Spanyol yang disebut final impian, Tim Samba Brasil berhasil menang atas Tim Raja Eropa Spanyol dengan skor 3-0. Fernando Torres dan Fred menjadi Top Skorer dengan 5 gol, sedangkan Neymar menjadi pemain terbaik. Bagi Brasil kemenangan tersebut juga mengangkat moral publik sepakbola Brasil yang sempat diragukan. Untuk pertama kalinya teknologi garis gawang dipakai pada turnamen ini

Inilah 9 peringkat tahun penyelenggaraan Piala Konfederasi sepanjang turnamen dijalankan, semoga Piala Konfederasi tahun ini yang berlangsung di Rusia juga demikian.

Musik, Kegilaan, dan Pembunuhan: Kisah Konser Gratis Altamont

30 April 2024 Saat itu tahun 1969. Dua orang telah mendarat di bulan, Richard Nixon adalah presidennya, dan the Rolling Stones adalah band t...