12 Agustus 2021
Bagi yang sudah menyaksikan Olimpiade Tokyo yang baru saja berakhir meskipun ada yang tidak dapat memuaskan di tengah wabah corona yang belum usai, tantangan atlet Indonesia di Tokyo dapat menjadi semangat untuk membawa bendera Merah Putih di setiap Olimpiade yang diikuti. Sejak tampil 1952 di Helsinki, Indonesia baru merebut medali perdana di Seoul tahun 1988, kemudian merebut Emas pertama lewat Bulutangkis empat tahun kemudian di Barcelona, sejak saat itu Bulutangkis menjadi olahraga yang menyumbang medali emas terbanyak hingga tahun 2000 Angkat Besi menambah medali meskipun belum meraih medali emas sampai saat ini, Berikut Saya akan memberi peringkat terbaik Olimpiade yang diikuti Indonesia mulai yang terburuk sampai terbaik berikut diantaranya:
9. Olimpiade 1988, Seoul (0-1-0)
Inilah medali pertama Indonesia di Olimpiade yang berlangsung di Seoul, lewat cabang Panahan di mana tim Panahan Indonesia berhasil merebut medali perak dalam kategori beregu putri lewat Nurfitriyana S. Lantang, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani mengalahkan tim panahan Amerika Serikat yang harus meraih medali perunggu sedangkan tuan rumah Korea Selatan meraih medali emas. Prestasi yang tidak terduga menjadi awal Indonesia merebut medali di Olimpiade selanjutnya dan menjadi satu-satunya medali dari cabang tersebut. Kisah mereka bahkan dibuat film dengan judul Tiga Srikandi yang dirilis menjelang Olimpiade Rio 2016, bahkan Lilies Handayani kembali lagi di Olimpiade Tokyo ketika jadi pelatih ganda campuran.
8. Olimpiade 2012, London (0-2-1)
Untuk pertama kalinya Indonesia tidak mendapat medali emas lewat Olimpiade London dimana Bulutangkis Indonesia gagal meraih medali satupun dan lebih memalukan lagi terjadi skandal di cabang Ganda Putri akibat mengalah untuk menghindari lawan sehingga Ganda Putri Indonesia didiskualifikasi dari turnamen tersebut dan mencoreng Olimpiade di olahraga tersebut. Untungnya Angkat Besi berhasil menyelamatkan muka Indonesia lewat Eko Yuli Irawan yang berhasil meraih medali perunggu lewat kelas 62 Kg Putra, kemudian Triyatno berhasil meraih medali perak di kelas 69 Kg Putra dan terakhir Citra Febriyanti berhasil merebut perak di kelas 53 kg Putri lewat jalur investagi doping di cabang Olahraga tersebut setelah sebelumnya ia berada di peringkat 4 kemudian naik ke peringkat 2 akibat lawannya ketahuan doping. Bisa dikatakan Olahraga Angkat Besi merupakan cabang olahraga yang rentan kena kasus doping sehingga komite Olimpiade bisa mencabut medali yang diraih atlet kerap terjadi.
7. Olimpiade 2004, Athens (1-1-2)
108 tahun sejak pertama kali dipertandingkan tahun 1896, Athena kembali lagi menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2004, Indonesia berhasil mempertahankan tradisi emas lewat Taufik Hidayat di Tunggal Putra mengalahkan Shon Seung-Mo dari Korea di final dengan skor 15-8, 15-7 sementara Sony Dwi Kuncoro meraih medali perunggu di tunggal yang sama. Untuk sektor Ganda Putra Flandy Limpele yang sekarang menjadi pelatih Ganda Putra Malaysia dan Eng Hian yang kini menjadi pelatih Ganda Putri berhasil meraih perunggu setelah dikalahkan Ganda dari Korea Selatan yang menciptakan All Korean Final di cabang tersebut sekaligus membalas dendam akibat kekalahan di Olimpiade sebelumnya. Untuk Angkat Besi Lisa Rumbewas berhasil melanjutkan tradisi medali setelah merebut medali perak di kelas 53 kg Putri.
6. Olimpiade 1996, Atlanta (1-1-2)
Untuk Olimpiade yang berlangsung di negeri Paman Sam Atlanta, Indonesia berhasil mempertahankan medali emas lagi lewat Bulutangkis, kali ini lewat cabang Ganda Putra dimana pasangan Ricky Subagja dengan Rexy Mainaky berhasil setelah mengalahkan Ganda Putra Malaysia di samping itu Ganda Putra Indonesia lainnya Denny Kantono/Antonius Ariantho berhasil merebut medali perunggu sehingga menemani Ricky/Rexy menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia di Olimpiade tersebut. Sementara di Tunggal Putri Indonesia gagal mempertahankan medali emas setelah Mia Audina kalah di final oleh Korea Selatan yang sebelumnya kalah di olimpiade sebelumnya sementara Susi Susanti berhasi meraih medali perunggu sekaligus merupakan Olimpiade terakhir Susi Susanti sebelum memutuskan pensiun sementara Mia Audina kemudian membela negara Belanda.
5. Olimpiade 2020, Tokyo (1-1-3)
Setelah sebelumnya tertunda satu tahun akibat wabah Corona, Olimpiade Tokyo akhirnya bisa diselenggarakan lagi meskipun ada aturan protokol kesehatan Tokyo tidak menghalangi atlet Indonesia bertanding. Indonesia berhasil mempertahankan medali emas lewat cabang yang tidak diharapkan lewat Ganda Putri dimana Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil merebut medali emas setelah mengalahkan Tiongkok di final dengan skor 21-19, 21-15 dengan mempersembahkan medali pertama di ganda putri sehingga Indonesia menjadi negara kedua yang meraih emas di Tunggal Putri, Tunggal Putra, Ganda Putra, Ganda Campuran dan terakhir Ganda Putri. Di hari yang sama, Anthony Ginting berhasil meraih medali perunggu di Tunggal Putra. Angkat Besi turut meyumbang medali lewat Eko Yuli Irawan yang meraih medali perak di kelas 61 kg Putra dimana Eko menjadi atlet Indonesia pertama yang meraih medali di empat Olimpiade yang berbeda sejak keikutsertaannya di tahun 2008. Windy Cantika Aisah merebut medali perunggu di kelas 48 Kg Putri (bisa dikatakan Indonesia unggul di kelas bawah) sedangkan Rahmat Erwin yang tidak diunggulkan berhasil merebut medali perunggu di kelas 73 kg Putra. Meskipun peringkat Indonesia jauh dari target, bisa dikatakan Olimpiade Tokyo berhasil diselenggarakan dengan baik.
4. Olimpiade 2008, Beijing (1-1-4)
Inilah Olimpiade Terbaik dan Paling Meriah sepanjang diselenggarakan turnamen dimana Tiongkok menunjukkan supremasi kepada dunia dengan menjadi juara untuk pertama kalinya mematahkan dominasi Amerika Serikat sepanjang Olimpiade tersebut, meskipun tampil di kandang lawan, Indonesia tetap mampu mempertahankan medali emas lewat ganda Putra dimana Markis Kido yang sudah berpulang dengan partnernya Hendra Setiawan berhasil mengalahkan tuan rumah Cai Yu/Fu Haifeng dengan skor 12-21, 21-12, 21-16. Di sektor Tunggal Putri Maria Kristin berhasil merebut medali perunggu di tengah dominasi Tunggal Putri tuan rumah sementara di sektor Ganda Campuran Nova Widianto/Liliana Natsir berhasil meraih perak setelah kalah dari Korea. Untuk cabang Angkat Besi Eko Yuli Irawan berhasil merebut medali perunggu di kelas 56 kg Putra untuk pertama kalinya, Triyatno meraih medali perunggu di kelas 62 kg Putra sementara Lisa Rumbewas berhasil merebut medali perunggu di kelas 53 kg Putri setelah kasus doping (lagi-lagi mirip tahun 2000) dimana sebelumnya gagal podium sekaligus merupakan Olimpiade terakhir Lisa.
3. Olimpiade 2016, Rio de Janeiro (1-2-0)
Dibandingkan Olimpiade sebelumnya, Bisa dibilang Rio tidak semeriah Olimpiade biasanya meskipun tetap menarik disaksikan. Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir berhasil menebus kegagalannya di tahun 2012 dengan menyabet emas di tahun 2016 setelah mengalahkan malaysia di final. Indonesia hanya membawa pulang 1 emas di Olimpiade kali ini. Di cabang Angkat Besi Indonesia berhasil merebut 2 medali perak lewat Eko Yuli Irawan (Eko lagi) di kelas andalan 62 kg Putra serta Sri Wahyuni di kelas 48 kg Putri. Meski tidak sebanyak Olimpiade sebelumnya, Saya tempatkan Rio di urutan ketiga karena Indonesia tak pernah meraih medali perak lebih dari satu sejak tahun 2000.
2. Olimpiade 2000, Sydney (1-3-2)
Untuk peringkat kedua saya memilih tahun 2000, tahun di mana Sydney menjadi Olimpiade terbaik sepanjang masa setelah Beijing dimana Sydney menjadi penyelenggaraan terbaik tahun itu. Selain Indonesia membawa pulang 1 emas 3 perak 2 perunggu dengan medali terbanyak sampai saat ini juga dimana Angkat Besi berhasil membawa pulang medali lewat Lisa Rumbewas meraih perunggu di kelas 48 kg Putri, setelah diinvestasi ternyata peraih medali emas pakai doping maka Lisa mendapat perak sehingga ia menyerahkan medali perunggu kepada rekan senegaranya Sri Indriyani, sedangkan Winarni merebut medali perunggu di kelas 58 kg Putri. Untuk cabang bulutangkis Candra Wijaya/Tony Gunawan berhasil mempertahankan medali emas dengan mengalahkan ganda Korea di final yang berlangsung tiga set, sebenarnya Candra Wijaya sudah berpasangan dengan Sigit Budiarto di Olimpiade sebelumnya hanya Sigit kena kasus doping sehingga Sigit berpasangan dengan Halim Haryanto yang juga berduet dengan Tony Gunawan di tahun yang sama kecuali pada kasus Piala Thomas 2000 di mana hanya Candra Wijaya dengan Sigit sedangan Tony dengan Rexy Mainaky karena Ricky cedera. Hendrawan berhasil merebut medali perak di Tunggal Putra sedangkan Tri Kusharjanto/Minarti Timur merebut medali perak di Ganda Campuran.
1. Olimpiade 1992, Barcelona (2-2-1)
Momen Terbaik dalam Olahraga Indonesia di Olimpiade bisa dibilang jatuh pada tahun 1992 dimana Susi Susanti berhasil membawa Indonesia menang medali emas pertamanya di Tunggal Putri dimana ia berhasil mengalahkan Korea dengan skor 5-11, 11-5, 11-3 dengan alot. Kemenangan Susi Susanti juga disusul Alan Budikusuma di Tunggal Putra setelah mengalahkan rekan senegaranya Ardi B. Wiranata, sedangkan Hermawan Susanto meraih medali perunggu sehingga Indonesia mendominasi sektor Tunggal Putra, sedangkan di Sektor Ganda Putra Eddy Hartono/Rudy Gunawan sebenarnya menjadi Orang Indonesia pertama yang meraih medali emas tetapi pada akhirnya mereka harus puas meraih medali perak sehingga keesokan harinya Susi Susanti yang pertama meraih medali emas. Kemenangan Susi Susanti juga akhirnya dibuat filmnya.
No comments:
Post a Comment