6 Maret 2025
Toyota AE86 tidak selalu dikenal sebagai legenda JDM. Mobil ini tidak terlalu dikenal sampai suatu kejadian tiba-tiba membuatnya melejit menjadi bintang budaya pop. Ada sejumlah model mobil sport Toyota yang terkenal di tahun 80-an, yaitu Celica Supra, MR2 coupe, dan Corolla. Meskipun varian Corolla berpenggerak roda belakang, AE86, tidak sekeren armada sport Toyota lainnya, mobil ini tetap menjadi ikon budaya beberapa dekade setelah dirilis. Jadi, bagaimana tepatnya kuda hitam itu berhasil mengalahkan yang lain?
Semuanya berawal dari seorang pria yang dikenal sebagai "Raja Drift," Keiichi Tsuchiya. Selain menjadi pembalap profesional yang ulung, Tsuchiya juga mempopulerkan drifting, teknik mengemudi yang melibatkan oversteer melalui tikungan tajam yang menghasilkan selip terkendali dan mempertahankan kecepatan di mana deselerasi diperlukan untuk tetap berada di lintasan atau menghindari tabrakan. Tsuchiya kemudian menjadi pengawas teknis untuk acara balap yang sangat populer "Initial D" (melalui MotorTrend). Bagi yang belum tahu, serial tersebut menampilkan balapan Touge, yang melibatkan drifting melalui jalan pegunungan yang berangin — wajar saja jika pelopor olahraga tersebut terlibat. Kendaraan pribadi Tsuchiya — Toyota AE86 Sprinter Trueno berwarna panda — adalah kendaraan yang menjadi inspirasi untuk mobil jagoan serial tersebut, sehingga melahirkan banyak pengikut fanatik.
Terciptanya ikon JDM
AE86 dan konfigurasi RWD-nya merupakan hal yang cukup aneh dalam dunia balap pada tahun 1984, saat Corolla FWD mulai menjadi hal yang biasa. Namun, bagi Tsuchiya, "Hachi-Roku," atau 86, berperan penting dalam mendorongnya untuk menang. Dalam sebuah wawancara video YouTube, Drift King mengungkapkan betapa ia sangat ingin mengendarai AE86, yang menjadi faktor motivasi di awal kariernya. Sebelum Tsuchiya diizinkan untuk balapan dengan mobil itu, manajer timnya mengatakan kepadanya bahwa ia harus menang terlebih dahulu dengan Toyota Starlet. Ia berhasil melakukannya dan lebih dari itu, bahkan memenangkan Fuji Freshman Series enam kali berturut-turut saat mengendarai AE86, yang menginspirasi banyak calon pembalap dalam prosesnya.
Salah satu pembalap yang terinspirasi ini adalah pembalap GT Jepang Manabu "Max" Orido, yang mengatakan dalam wawancara bahwa mengendarai AE86 menjadi simbol status yang mewakili Drift King. Meskipun Tsuchiya sudah balapan dengan AE86 pada pertengahan tahun 80-an, ia masih belum mampu membeli mobilnya sendiri. Jalan yang ditempuhnya untuk memiliki mobil pribadi meliputi pembelian dua unit AE86 yang sudah rusak dan memodifikasi sendiri suku cadangnya untuk membuatnya sendiri.
Mobil Initial D yang mendongkrak popularitas AE86
Acara televisi "Initial D" memulai debutnya pada tahun 1995, dan seiring berjalannya serial, acara tersebut menggambarkan AE86 sebagai mobil yang dapat mengalahkan hampir semua kendaraan yang disainginya. Serial tersebut memperlihatkan AE86 yang awalnya hanya mobil pengantar tahu biasa, tetapi keterampilan dan keuletan pengemudinya mengubahnya menjadi legenda yang mampu mengalahkan kendaraan yang jauh lebih cepat. Sebelum mobil "Initial D" meluncur dengan mudah di tikungan tajam Gunung Akina, Tsuchiya sudah melakukan hal serupa di kehidupan nyata. Menurut situs webnya, Drift King mengasah keterampilannya dengan berkendara di jalan berangin di jalur pegunungan di sekitar Prefektur Nagano karena tidak ada lintasan yang lebih cocok untuk berlatih.
AE86 dan gaya mengemudi khasnya akhirnya menjadi identik dengan balap jalur pegunungan dan drifting secara umum, yang keduanya mengembangkan basis penggemar yang sama besarnya dari waktu ke waktu. Hal ini membuka jalan bagi berbagai acara dan kompetisi populer termasuk "Initial D," D1 Grand Prix, dan Formula D. Tsuchiya memuji AE86 karena telah mengubahnya menjadi seorang profesional, menurut wawancaranya. Meskipun AE86 adalah legenda JDM bagi banyak orang, Tsuchiya menyarankan agar ia melihatnya sebagai pengingat bagaimana ia memulai. Baik Anda penggemar mobil "Initial D" dan balap Touge, atau sekadar terinspirasi oleh kendaraan ikonik Tsuchiya dan prestasinya di dunia nyata, AE86 akan selalu meninggalkan kesan yang mengatakan bahwa hal-hal besar pasti dapat datang dari hal-hal kecil.
Sumber: slashgear
No comments:
Post a Comment